800 Warga Tutur Manfaatkan Biogas
pasuruankab.go.id – Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) “Setia Kawan” yang berdiri di Desa Nongkojajar, Kecamatan Tutur pantaslah diganjar penghargaan “Kalpataru” tahun ini.
Pasalnya, sejak tahun 1989, koperasi asuhan H Kusnan tersebut telah berhasil memanfaatkan limbah kotoran sapi milik anggotanya, menjadi energi biogas yang sarat akan nilai manfaat.
Energi biogas, terlebih biogas biru, saat ini telah dirasakan gunanya oleh lebih dari 800 warga di Kecamatan Tutur, di antaranya untuk penerangan, memasak, heater (pemanas), bahkan ampas kotoran sapi perah itu bisa dijadikan pupuk kompos.
Endang Rahayu, 44 tahun, warga Desa Wonosari mengaku sudah enam tahun, tidak lagi membeli elpigi, bahkan minyak tanah untuk kebutuhan memasak setiap harinya. Dia selalu memanfaatkan kotoran sapi miliknya yang sampai sekarang sudah berjumlah 5 ekor.
“Dulu saya punya dua ekor saja. Tapi sekarang bertambah tiga ekor lagi,” ujar Endang sambil memasak singkong di dapurnya pagi tadi (Kamis, 07 Juni 2012).
Selain tidak perlu lagi harus membeli elpigi dan minyak tanah, keberadaan biogas dari kotoran ternak miliknya, membuat irit pengeluaran untuk kebutuhan memasak.
Kata Endang, dengan menggunakan biogas, dirinya bisa menghemat pengeluaran bulanan sampai Rp 350 ribu.
“Setiap hari saya memasak dalam jumlah besar, karena saya punya beberapa tukang yang bekerja di kebun saya,” pungkasnya.
Sementara itu, Solikhin, 45 tahun, Supervisor KPSP Setia Kawan mengatakan, sejak dimulainya gagasan memanfaatkan kotoran ternak 23 tahun lalu, pihaknya merasa terpanggil, untuk mengembangkannya lebih luas lagi, terutama di kalangan rumah tangga yang berada di Kecamatan Tutur.
“Tahun 2005, kami melakukan penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat, untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas,” tandasnya.
Menurutnya, total seluruh pengembangan biogas sampai tahun ini telah mencapai 883 unit di seluruh wilayah kecamatan tutur.
Jumlah tersebut menurut Solikhin akan terus bertambah, seiirng dengan semakin tingginya manfaat biogas, terlebih untuk kebutuhan rumah tangga.
“Setiap kali pemasangan biogas, akan bisa dimanfaatkan sampai 20 tahun mendatang,” katanya. (EMIL)
(Sumber: www.pasuruankab.go.id)