Meningkatkan Kualitas Hidup melalui Biogas Rumah
Bapak Daeng Rewa bekerja sebagai PNS yang tinggal di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beliau juga beternak sapi di belakang rumahnya sejak tahun lalu (usaha penggemukan sapi). Saat ini usahanya telah memasuki tahun kedua dan telah menghasilkan empat ekor sapi.
Beliau juga memiliki instalasi Biogas Rumah (BIRU) ukuran 4 meter kubik dengan bahan baku kohe (kotoran hewan) sapi miliknya. Bangunan biogas ini dibangun oleh mitra pembangun BIRU, CV Pratama Butiti Jaya yang dikelola oleh Ibu Hj. Rosa Lantara.
Bapak Daeng Rewa seolah ingin menepis anggapan banyak orang bahwa beternak sapi di dalam kompleks perumahan yang berada di tengah-tengah kota akan menimbulkan banyak masalah. Terutama soal bau yang ditimbulkannya, pembuangan limbah, pakan ternak, dan lain sebagainya yang dipikirkan masyarakat kota di tengah kehidupan modern saat ini.
Dengan dukungan sang istri yang juga bekerja sebagai PNS, beliau membuktikan bahwa anggapan tersebut salah dengan aksi nyata yang dilakukan oleh keluarganya. Dalam kurun waktu 5 bulan, pertambahan berat ternak mencapai 30 kg, kohenya kemudian menjadi bahan baku biogas yang setiap harinya akan menghasilkan gas sebagai bahan bakar untuk memasak.
Ampas biogas atau bio-slurry yang keluar dari reaktor biogas setiap hari dijadikan sebagai pupuk organik untuk tanaman di belakang rumahnya. Selain itu, bio-slurry digunakan sebagai pakan utama untuk ternak cacing. Pengolahan kohe dengan biogas menjadikan bau tidak sedap tertangani atau hilang
Dari pengamatan beliau, pemberian pakan cacing dari bio-slurry memperlihatkan perkembangbiakan cacing menjadi sangat cepat dan ukuran cacing yang lebih besar. Saat ini cacing hasil budidayanya dibeli oleh perusahaan yang sudah bekerja sama dengan beliau seharga Rp. 25.000,- per kilogramnya (Bapak Daeng Rewa menjadi plasma dari perusahaan tersebut).
Area belakang rumah Bapak Daeng Rewa di lingkungan perumahan tengah kota ini ditata begitu apik, membuat siapapun yang berkunjung menjadi merasa nyaman. Tampak kandang sapi, instalasi biogas, ternak cacing, yang dikelilingi berbagai tanaman produkif, seperti mangga, duku, jeruk, sayuran, dan rumput gajah. Situasi yang tidak biasa ditemui di tengah perkotaan dan kebiasaan masyarakat kota pada umumnya. Lebih dari itu, hasil nyata dan luar biasa juga diperlihatkan oleh Bapak Daeng Rewa. Semuanya berawal dari pilihannya menggunakan BIRU untuk meningkatkan kualitas hidup. (Sitti Fharidha Razak)