Penantian Lama yang Terjawab
Pada tanggal 28 Juli 2020 yang lalu, Yayasan Rumah Energi bekerja sama dengan alumni BPST-EP2 (Bimbingan Profesi Sarjana Tehnik-Pertamina EP2) Pertamina Peduli berhasil membangun tiga unit reaktor biogas untuk para peternak sapi perah di Kp. Gunung Desa Tonjong Kecamatan Tajurhalang.
Salah satu penerima manfaat proyek ini adalah Pak Namat, selaku salah satu anggota kelompok ternak Insan Tani di Kp. Gunung yang sudah memulai ternak sapi perah pada tahun 2005. Hasil susu perah oleh Pak Namat biasanya sebagian untuk di setor ke koperasi dan sebagian lagi untuk dijual secara mandiri. Lalu pada tahun 2008, Kelompok Ternak Insan Tani mendapatkan sosialisasi mengenai biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi dari Pemerintah Daerah Kecamatan Tajurhalang. Mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari membangun instalasi biodigester, kelompok ternak mencoba mengajukan proposal ke Pemerintah di Desa, Kecamatan sampai Kabupaten demi mendapatkan bantuan pembangunan biogas. Namun sangat disayangkan, dari sekitar 20 proposal yang terus diajukan setiap tahunnya, kelompok ternak Insan Tani tidak sekalipun berhasil mendapatkan bantuan tersebut. Sangat disayangkan karena potensi yang cukup besar di kampung ini dengan rata-rata ternak yang dimiliki adalah 4 hingga 5 ekor per kepala keluarga. Dengan kotoran sapi yang dimanfaatkan untuk menjadi energi bersih memasak dan pupuk alami bio-slurry dari ampas biogas, para pengguna biogas tak hanya menghemat pengeluaran untuk bahan bakar memasak, namun juga bisa menjual kembali bio-slurry untuk penambahan pendapatan.
Setelah waktu penantian untuk biogas cukup lama, ternyata doa pak Namat dan kelompok ternak Insan Tani baru terjawab di tahun 2020. Melalui para donator yang tergabung dalam alumni BPST-EP2 keinginan pak Namat serta yang lainnya bisa terwujud. Melalui kerjasama dengan Yayasan Rumah Energi, para alumni BPST-EP2 mengakomodasikan sejumlah dana sosial untuk pembangunan 3 unit instalasi biodigester dengan tujuan pemberdayaan masyarakat. Tak terbendung rasa bahagia yang dirasakan oleh Pak Namat dan keluarga serta 2 keluarga penerima bantuan lainnya. Beribu kali mereka menyampaikan terima kasih kepada alumni BPST-EP2 saat launching di hari Selasa tanggal 28 Juli 2020. Kedepannya, harapan dari para alumni BPST-EP2 para penerima manfaat tidak perlu lagi membeli LPG untuk menghemat pengeluaran keluarga, dan bio-slurry bisa dimanfaatkan secara maksimal.