Yayasan Rumah Energi (YRE) sedang mencari Konsultan untuk melakukan studi yang mengukur dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari limbah ternak yang tidak diolah, memberikan kebijakan inovatif tentang pengelolaan limbah ternak dengan penggunaan biogas dan model insentif bagi peternak. Rekomendasi kebijakan tersebut akan menjadi dasar untuk mengadvokasi program BIRU ke kementerian / lembaga terkait dan kantor pemerintah daerah.

Tujuan Studi ini adalah untuk memberikan analisis dan rekomendasi mendalam tentang model kebijakan pengelolaan limbah ternak yang lebih baik berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap dampak lingkungan, sosial dan ekonomi dari limbah ternak. Studi ini menjadi dasar untuk advokasi lebih lanjut kepada Kementerian / Lembaga / Pemerintah Daerah terkait (yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Bappenas / PPN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan kantor pemerintah daerah)

Durasi Kontrak: 16 Desember 2020 hingga 29 Januari 2021

Batas waktu pengiriman: 17 Desember 2020 pukul 17.00 WIB

Dokumen yang dibutuhkan: Proposal dengan anggaran terperinci yang diusulkan

Kualifikasi
Baik konsultan perorangan maupun perusahaan konsultan (“Konsultan”) diundang untuk mengajukan tawaran mereka untuk proyek tersebut. Konsultan atau firma diharapkan memiliki kualifikasi berikut:

1. Gelar master di bidang yang relevan dengan tujuan studi termasuk tetapi tidak terbatas pada teknik, keuangan, studi lingkungan, energi, dll.
2. Memiliki pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam melakukan studi lingkungan dan studi kebijakan.
3. Menulis lisan dan laporan yang sangat baik dalam bahasa Inggris
4. Membangun jaringan yang sangat baik di Kementerian / Lembaga dan pemerintah daerah.

Lingkup Pekerjaan
Konsultan diharapkan menghasilkan Policy Paper yang mencakup komponen-komponen berikut:

1. Review dari peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan limbah ternak termasuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah di provinsi prioritas YRE yaitu: Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (jika ada). Dalam hal provinsi belum mengeluarkan kebijakan pengelolaan limbah ternak, konsultan dapat memberikan paling sedikit 3 (tiga) kebijakan pemerintah daerah dari provinsi lain.
2. Memberikan analisis tentang dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari ternak yang tidak diobati dan analisis manfaat biaya dari kebijakan pengelolaan limbah ternak.
3. Menyediakan kebijakan inovatif yang membahas pengelolaan limbah ternak dan model insentif yang memicu perubahan perilaku peternak.

Rincian masing-masing aspek tersebut dijelaskan dalam dokumen ini. Tautan unduhan.
Untuk proposal dan rincian anggaran, kirimkan ke hrd@rumahenergi.org.