Inovasi Sensor Biogas
Yayasan Rumah Energi (YRE) melalui Program Biogas Rumah (BIRU) hingga 2021 telah membangun lebih dari 25.000 unit tersebar di empat belas provinsi di Indonesia yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Dengan persebaran geografis yang luas tersebut, salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana proses pemantauan atau monitoring untuk memastikan biogas yang telah terbangun berfungsi sebagaimana mestinya.
Salah satu inovasi terbaru YRE adalah sensor biogas yang disebut dengan Smart Biogas hadir sebagai solusi untuk memantau penggunaan biogas oleh para pengguna biogas. Smart Biogas terkoneksi dengan sensor yang dapat mendeteksi aktivitas pengguna biogas terkait pengisian bahan baku hingga keberfungsian biogas. Keberadaan Smart Biogas memudahkan mitra konstruksi YRE untuk melakukan pemantauan jika ada biodigester yang bermasalah untuk kemudian ditindaklanjuti. Untuk pengadaan sensor biogas, YRE telah bekerja sama dengan Connected Energy sebagai mitra.
Menurut Sofan Sofyan yang merupakan koordinator Mason Group Sangkareang, keberadaan Smart Biogas sangat membantu pekerjaannya terutama dalam hal efektifitas waktu dan efisiensi biaya operasional dalam melakukan pemantauan dan penanganan masalah pengguna biogas.
“Sebelumnya pemantauan biogas biasanya dilakukan jika hanya ada pengguna yang menghubungi. Dengan cara tersebut sebenarnya kami agak kesulitan terutama dalam mengatur jadwal kunjungan. Selain itu, biaya operasional yang dikeluarkan untuk kunjungan juga tidak sedikit dikarenakan jarak tempuh yang relatif jauh dari kantor.”
Lebih dari itu, biogas yang sudah terpasang sensor juga dapat mereka pantau lebih muda terkait data-data yang diperoleh dan penanganan masalah tidak lagi harus menunggu dihubungi oleh pengguna, tapi ia justru dapat melakukan diagnosa awal sebelum mendatangi pengguna yang biogasnya bermasalah.
“Dengan Smart Biogas pemantauan bisa dilakukan kapan saja karena cukup melalui aplikasi yang dapat dibuka di komputer dan di handphone. Biasanya kami mengecek tiap hari jumat, kemudian jika terpantau ada masalah bisa kami kontak terlebih dahulu sebelum menindaklajuti dengan kunjungan.”
Hingga saat ini setidaknya ada 47 pengguna biogas yang biogasnya telah dipasang sensor sebagai piloting untuk menyesuaikan cara kerja alat dan kesiapan mitra konstruksi untuk beralih ke metode pemantauan yang lebih efektif dan efisien.