BIRU, Mempesona Penduduk Buahan Kaja
Berfungsinya reaktor biogas berbahan kotoran ternak babi di kediaman Ketut Sunarka mengundang ketertarikan warga Desa Buahan Kaja. Reaktor biogas tersebut menjadi perbincangan menarik penduduk setempat. Kotoran ternak yang tadinya terbuang percuma kini bermanfaat.
Penduduk Banjar Selat, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar saat ini sedang hangat-hangatnya membahas biogas. Mereka bergantian berkunjung ke rumah Bapak Ketut Sunarka untuk melihat reaktor biogas beserta kompor yang telah terpasang dan menghasilkan api yang berwarna biru. ”Saya dan istri senang sekali pakai biogas ini. Sekarang kotoran babi peliharaan kami bisa dimanfaatkan, tidak terbuang percuma. Kami juga tidak perlu lagi beli minyak tanah buat memasak,” ujar Sunarka bersemangat.
Pada 9 September 2010 lalu, Sunarka untuk pertama kalinya menyaksikan reaktor biogas yang dibangun di rumahnya dapat menghasilkan api yang biru dan panas. Kediaman Sunarka memang menjadi lokasi pembangunan demo plot reaktor biogas dengan bahan kotoran hewan (kohe) babi. Reaktor tersebut dibangun oleh 14 tukang dan 2 supervisor yang dilatih oleh program Biogas Rumah (BIRU) beserta mitra pembangunnya, Yayasan Bali Organic Association (BOA).
Reaktor yang dibangun berukuran 6m3. Bahan yang digunakan guna menghasilkan gas untuk reaktor ukuran tersebut adalah 30 liter kotoran babi dan 60 liter air. Setelah diaduk, campuran kohe dan air dialirkan ke dalam reaktor dan akan mengalami proses fermentasi sebelum akhirnya dapat menghasilkan gas yang bisa digunakan untuk memasak dan penerangan. Dalam satu hari, reaktor tersebut bisa menghasilkan 1,5 meter kubik gas dan dapat digunakan untuk memasak hingga enam jam lamanya. (selesai)