Pelatihan Perpipaan untuk tukang biogas di jawa timur
Hingga akhir bulan Oktober 2010, Program BIRU (Biogas Rumah) di Jawa Timur memiliki 10 mitra kerja yang mencakup 5 kabupaten (Malang, Pasuruan, Kediri, Blitar, dan Lumajang),serta telah melatih sekitar 120 tukang konstruksi biogas dan 23 supervisor. Dalam perkembangan lain, BIRU sudah membangun sekitar 741 reaktor biogas yang bekerja dengan baik serta akan segera membangun 1.200 unit lagi.
Program BIRU juga menempatkan aspek kualitas sesuai standar yang ditentukan sebagai satu indikator hasil yang harus dihasilkan. Hal ini diperlukan untuk memastikan program ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sektor komersial yang berorientasi pasar. Maka, aspek kualitas menjadi hal yang utama dalam proses pembangunan biogas sebagai cara memastikan agar reaktor bisa bekerja dengan baik dan berdaya tahan lama.
Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar tukang konstruksi biogas yang dimiliki oleh semua Mitra BIRU telah memiliki pemahaman dan keterampilan yang sesuai dengan standar konstruksi biogas yang telah ditetapkan. Tetapi, konstruksi perpipaan yang dilaksanakan masih menunjukkan kesalahan mendasar yang menjadi penyebab sebuah reaktor tidak bekerja dengan baik. Beberapa tukang bahkan melakukan kekeliruan konstruksi perpipaan yang mengakibatkan peningkatan risiko kebocoran gas, misalnya sambungan perpipaan yang tidak perlu (unnecessary pipe fitting).
Ada dua penyebab utama kondisi tersebut, yakni: pertama, semua tukang yang dilatih sebagai tukang biogas tidak memiliki pengalaman sebagai tukang perpipaan (plumber); kedua, materi pelatihan tukang tidak memberikan porsi yang cukup mengenai pemahaman dan keterampilan tentang pipa dan instalasi perpipaan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka sejak 26 Oktober 2010 hingga 5 November 2010 BIRU Jawa Timur melaksanakan pelatihan perpipaan bagi semua tukang dan supervisor di wilayah kerja BIRU Jatim. Pelatihan satu hari ini dilaksanakan di tiap-tiap kantor Mitra BIRU secara bergiliran. Materi perpipaan yang disertakan antara lain: pentingnya� pemasangan pipa yang tepat dan terbuat dari bahan yang berkualitas pada reaktor biogas; jenis pipa, sifat, spesifikasi, dan kualitas bahan; pembuatan lay out perpipaan, mengapa lay out diperlukan, dan instalasi perpipaan; pemotongan, penyambungan, dan kelengkapan pipa gas utama; perpipaan di bawah tanah; pemasangan pipa menuju dapur; serta uji kebocoran gas. Hal ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan para tukang dan supervisor biogas dalam konstruksi perpipaan serta meningkatkan kepastian standar kualitas reaktor biogas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Program BIRU.(hbn/bpo-mlg)