Senyum Lebar, Dampak yang Meluas Terasa
SenterNovem – Beberapa bulan yang lalu, Program Biogas Rumah Indonesia menjadi buah bibir dari beberapa pemerhati dan pendukung kuat dari program ini. Angka-angka dalam tabel Excel membangkitkan minat kalangan perbankan dan pekerja kemasyarakatan. Program ini membuka dimensi baru hubungan antara perusahaan susu seperti Frisian Food Campina (Susu Bendera) dan Nestle serta koperasi petani di seluruh kawasan pulau Jawa dan sekitarnya.
Siang ini selusin sapi tampak beristirahat di halaman, saat wakil Kedutaan Besar Belanda di Indonesia (dengan dana dukungan teknisnya lewat Hivos dan SNV) menyalakan kompor milik Ibu Sri yang tampak bahagia. Garasinya telah diubah menjadi tempat seremoni, dan halaman depannya dipadati wartawan lokal dan stasiun televisi, anggota koperasi dan para pekerja konstruksi lokal yang telah membangun reaktor biogas dekat kandang ternak.
Ibu Sri diberondong dengan pertanyaan oleh Direktur Energi Baru dan Terbarukan tentang tingkat kepuasaan penggunaan energi baru dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan kesehariannya. Sebelumnya, wakil dari Hivos telah menjelaskan tentang struktur proyek dan bagaimana 8.000 sistem ini akan diadopsi, dan terutama didanai oleh keluarga petani dengan jumlah ternak dua, tiga ekor atau lebih. Pada kesempatan itu Sekretaris Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara, Pak Ramdah, berbicara atas nama ketua koperasi, Pak Dedi Setiadi, yang saat itu sedang melakukan ibadah haji.
Berapa dari 4.700 anggota koperasi bersama dengan 18.000 sapinya yang akan menjadi pengguna sistem biogas BIRU? Melihat dari senyuman yang terpancar dari wajah Ibu Sri tampaknya akan lumayan banyak. Dan melihat dari semangat – semangat yang tampak bergelora – dari tim komunikasi proyek ini, lebih dari lumayan. Apabila senyuman lebar Ibu Sri mengandung penuh makna, maka dampaknya pada kaum muda yang penuh semangat seperti Agi dan Benedicta dan rekan-rekannya dalam tim layak mendapat senyuman yang lebih lebar lagi.
Dedikasi, efektivitas, dan fokus mereka yang profesional – di samping keterbukaan mereka pada pengalaman lainnya – akan mengantarkan proyek ini untuk mencapai sasarannya lebih cepat dari yang direncanakan.
Adakah yang berpikir untuk mengikuti tim komunikasi ini, dan merekam, dalam kata-kata, gambar, dalam bentuk film, dan kemajuan yang telah mereka capai dalam kurun waktu tiga tahun ke depan? Kemajuan yang mereka capai tentunya akan jauh melebihi kegagalan yang mereka hadapi. Kisah mereka akan menjadi sesuatu yang patut kita simak. Film tentang BIRU.
(Sumber: SenterNovem, 3 Desember 2009)