Program Biogas Rumah Diluncurkan di Lembang
SatuDunia, Lembang – Pemerintah Kerajaan Belanda menginvestasikan dana untuk proyek pengembangan energi terbarukan berdampingan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam menjalankan program nasional pengembangan sektor biogas di Indonesia. Investasi ini diimplementasikan oleh Hivos lewat program BIRU (Biogas Rumah).
Acara peluncuran program ini dihadiri oleh Renate Th. Pors (Kepala Divisi Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta), Ben Witjes (Direktur Hivos untuk Asia Tenggara), Robert de Groot (Program Manajer Indonesia Domestic Biogas dari Hivos), dan Ir. Ratna Ariati, MSc (Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral) di Lembang, Kabupaten Bandung (3/12).
Program ini menggunakan reaktor penghasil bahan bakar gas yang berasal dari kotoran sapi. Peternak yang memiliki setidaknya 2-3 ekor sapi dapat memperoleh biogas untuk kebutuhan sehari-hari. Tujuan utama program ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil seperti kayu bakar serta menghemat waktu dan tenaga masyarakat untuk mencari bahan bakar.
Secara teknis Program BIRU didukung oleh SNV (Netherlands Development Organization) yang sudah lebih dulu sukses dengan reaktor ramah lingkungan yang digunakan di beberapa negara seperti Kamboja, Bangladesh, Laos, Vietnam, Pakistan, dan Nepal.
Senior Biogas Advisor SNV, Sundar Bajgain, mengatakan energi dari biogas sangat multi-manfaat dan ramah lingkungan.
“Reaktor biogas ini sederhana dan mudah dibangun. Masyarakat juga dapat terhindar dari penyakit saluran pernafasan yang dapat terjadi apabila menggunakan kayu bakar untuk memasak. Selain itu, kotoran sapi dari sisa reaktor dapat menjadi pupuk untuk kebun mereka. Dan gas ini sama sekali tidak berbau,” ujar Sundar Bajgain.
Rencananya program ini menargetkan pengembangan sektor biogas dengan konstruksi 8.000 unit reaktor di 6 Provinsi di Indonesia.