Kotoran Sapi Termanfaatkan Menjadi Gas
Kompas – Sabtu, 28 Januari 2012 | 03:13 WIB
Bandung, Kompas – Kotoran sapi yang selama ini menjadi limbah di kawasan
Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mulai termanfaatkan setelah peternak
sapi perah mendapat bantuan digester (alat pengolah kotoran sapi menjadi
gas) dari Rabobank Foundation, Belanda. Hingga Jumat (27/1), sudah 368
digester biogas terpasang di rumah-rumah peternak anggota Koperasi
Peternak Susu Bandung Utara.
Ketua Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Hamdan Sobahi menjelaskan, akhir 2012 ini pihaknya menargetkan 1.000 digester
biogas terpasang di rumah peternak. Saat ini, ada 7.000 peternak susu yang tergabung dalam KPSBU.
Mereka rata-rata memiliki tiga sapi perah sehingga totalnya mencapai
21.000 sapi. Setiap hari rata-rata menghasilkan 10 kilogram kotoran sapi
per ekor. Adapun produksi susu yang dihasilkan sekitar 120 ton per
hari.
Terus tumbuh
Menurut Hamdan, sejak 2009 Rabobank Foundation memberikan bantuan berupa
kredit lunak pengadaan digester. Semuanya memakai komponen lokal,
kecuali keran utama yang mengalirkan gas dari digester ke rumah
peternak. “Sejak itu, kepercayaan peternak kepada biogas terus tumbuh,”
ucapnya.
Hari Kamis (26/1), anggota Dewan Eksekutif Rabobank Group Gerlinde
Silvis berkunjung ke KPSBU dan berdialog dengan sejumlah peternak sapi
perah.
Gerlinde juga melihat langsung proyek energi dari kotoran sapi (biogas).
“Indonesia adalah negara yang penting bagi kami. Salah satu inisiatif
kami adalah membantu peternak kecil untuk menghasilkan energi hijau,”
tuturnya, seusai melihat hasil energi biogas untuk memasak dan
penerangan di salah satu rumah peternak.
Biogas mengalir dari pipa-pipa menuju dapur kemudian digunakan untuk
keperluan memasak. Bahan buangan dari biogas digester selanjutnya
diproses dan dapat digunakan sebagai pupuk organik.
“Dengan adanya biogas, kami tak perlu lagi membeli elpiji,” kata Etty
Sumiati, ibu rumah tangga peternak yang juga salah satu perintis
pengguna digester biogas. (che/dmu)
Sumber: www.kompas.com