Ayo pakai pupuk biogas
Reaktor BIRU didesain tidak hanya agar dapat menghasilkan gas maksimal tetapi ampas biogas hasil fermentasi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik berkualitas tinggi. Meski saat ini ketergantungan petani akan pupuk kimia masih cukup tinggi, kebanyakan petani sudah mengetahui tentang dampak buruk pupuk kimia.
Semenjak gebrakan revolusi hijau yang digulirkan pada 1980, pupuk kimia menjadi bagian tidak terpisahkan dari petani Indonesia. Ideologi pertanian modern tentang kepraktisan, masa tanam pendek dengan hasil yang maksimal yang berkembang membuat pupuk kimia menjadi tren bagi petani Indonesia. Padahal penggunaan pupuk kimia dalam waktu yang lama dan jumlah besar bisa merusak struktur tanah dan ketidakseimbangan ekosistem. Kondisi inilah yang saat ini menjadi perhatian pemerintah dan berbagai pihak untuk revitalisasi kembali pertanian organik di Indonesia melalui sosialisasi, pelatihan pembuatan pupuk organik bahkan program pupuk organic gratis. Meski demikian secara umum, ketergantungan petani terhadap pupuk kimia tetap tinggi. Umumnya mereka masih banyak yang merasa sulit beralih ke pupuk organik karena sudah terbiasa dengan pemupukan yang praktis. Bagi sebagian besar petani, proses pembuatan pupuk organik cukup rumit dan lama. Biogas rumah menjawab tantangan ini; selain berkualitas tinggi, pupuk organik hasil fermentasi biogas rumah juga praktis dan mudah digunakan.
Dengan desain bangunan yang terdiri atas mixer, digester dan penampungan ampas biogas, reaktor ini dirancang untuk menghasilkan gas dan pupuk organik siap pakai. Kotoran awalnya dicampur dengan perbandingan 1:1 di dalam mixer. Kemudian campuran ini mengalir ke dalam digester.Di sini, kotoran terfermentasi dengan sempurna sehingga bisa langsung dipakai.
Kualitas pupuk biogas sangat baik bahkan lebih baik daripada pupuk kandang biasa. Aplikasi pupuk biogas salah satunya bisa dilihat di daerah dampingan BIRU di Kopeng, Salatiga, Jawa Tengah sebagian besar pengguna biogas sudah mengaplikasikannya pada tanaman sayur.
Pupuk biogas dilihat dari segi kualitas dan kepraktisan merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan cita-cita pertanian organik di Indonesia Diharapkan pula dengan ini petani dapat mandiri dan tidak lagi terjebak pada harga pasar pupuk yang terus naik.
(MR/BPO DIY Jateng)