Proses penggunaan reaktor ini berjalan sangat mudah dan tidak perlu tenaga banyak. Pertama-tama pastikan seluruh konstruksi bangunan kedap udara dan saluran yang menghubungkan fixed-dome dengan tempat penampungan kotoran dan materi organik lainnya berfungsi dengan baik.
Sebelum memulai untuk menggunakannya, pastikan reaktor bersih dari sisa bahan bangunan. Untuk bagian di luar reaktor, padatkan dengan tanah. Selain itu, pengguna biogas juga perlu untuk merencanakan saluran pembuangan air hujan di sekitaran biogas. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari air hujan memasuki reaktor.
Cara Kerja Reaktor Fixed-Dome Biogas
Ketika seluruh bangunan reaktor sudah siap, maka harus segera diisi dengan kotoran hewan. Seluruh kotoran (ternak atau manusia) dan material organik dikumpulkan ke dalam tangki penampungan (inlet). Campuran kotoran dan material organik ini akan berjalan menuju digester melalui pipa inlet. Pipa inlet ini bisa dimodifikasi untuk dihubungkan langsung ke toilet jika ingin memanfaatkan kotoran manusia sebagai bahan baku reaktor biogas. Di dalam digester, seluruh bahan baku energi diolah hingga menghasilkan gas.
Seluruh gas akan ditampung di bagian atas kubah beton (fixed-dome). Jika tekanan gas sudah penuh, maka dengan sendirinya gas akan mengalir ke rumah-rumah melalui pipa gas utama. Dalam proses yang bersamaan, seluruh kotoran dan material organik ini akan dialirkan menuju outlet melalui overflow outlet. Ampas yang keluar dari proses ini disebut sebagai bio-slurry.
Ampas berupa bio-slurry inilah yang bisa digunakan sebagai pupuk alami dan bahkan menjadi salah satu potensi penghasilan tambahan dari para pengguna biogas untuk dimanfaatkan untuk urban farming/pertanian atau untuk diperjualbelikan. Selain itu, api dan energi yang dihasilkan dari proses biogas ini memiliki panas yang cukup tinggi, apinya berwarna biru, tidak berbau,
Cara Mengisi Kotoran
Jumlah kotoran hewan ditentukan oleh ukuran reaktor biogas. Perbandingan untuk pencampuran antara kotoran hewan dan air sebagai isian harian adalah 1:1. Sangat baik jika ditambahkan bio-slurry dalam penggunaan pertama. Karena bio-slurry mampu membantu proses penyemaian bakteri di dalam reaktor.
Untuk mengoperasikan reaktor biogas, masukkan campuran kotoran dan air ke dalam inlet. Aduk rata dan pastikan seluruh katup terbuka sehingga ketika manhole penuh terisi, reaktor siap bekerja untuk menghasilkan gas metan (biogas). Untuk pengisian pertama, kotoran hewan haruslah segar agar memiliki bakteri banyak. Untuk hasil yang lebih maksimal, disarankan untuk dicampurkan dengan bio-slurry agar proses fermentasi menjadi lebih baik.