Pemanfaatan Bio-Slurry
Kehadiran teknologi energi biogas memang dirancang untuk bisa memberikan alternatif energi berkelanjutan. Mengingat, semakin tua bumi kita maka semakin sulit dan semakin menipis persediaan energi fosil. Selain itu, masih banyak lagi permasalahan rusaknya tanah akibat pemakaian pupuk kimia terlalu banyak. Kerusakan tanah jelas akan memberikan dampak buruk kepada kualitas hasil tani.
Jika menginginkan alternatif energi yang berkelanjutan diperlukan usaha yang mampu mengintegrasi antara pertanian dan peternakan. Usaha untuk mengintegrasi antara pertanian dan peternakan juga penting untuk melihat seberapa jauh alternatif energi tersebut juga mampu menjawab permasalahan yang ada.
Biogas adalah contoh alternatif energi berkelanjutan yang mampu mengintegrasi pertanian dan peternakan sekaligus menjawab permasalahan lingkungan. Selain hasil biogas yang bersih, hemat, dan ramah lingkungan, juga menghasilkan ampas atau bio-slurry yang mampu membawa manfaat bagi hewan ternak maupun tanaman.
Kemanfaatan yang dimiliki oleh bio-slurry ini disebabkan oleh nutrisi-nutrisi yang terkandung di dalam bio-slurry karena proses fermentasi alami yang terjadi. Dari proses fermentasi biogas hingga menghasilkan bio-slurry, mampu menghasilkan beberapa nutrisi yang dibutuh hewan ternak hingga tanah dan tanaman. Antara lain terdiri dari nutrisi makro dan nutrisi mikro. Nutrisi makro terdiri dari Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Sedangkan nutrisi terdiri dari Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).